Ingin Menulis Hal Terbaik

Terkadang, aku ingin seperti mereka. Menulis hal terbaik tentang ayahnya. Tersenyum bersama dalam sebuah gambar, bahkan hingga ada yang tertawa tanpa jarak.
Banyak anak perempuan di luar sana mengadu tentang harinya pada ayahnya, dengan cara apapun. Bertemu, berbicara langsung. Atau mungkin dengan menekan tombol langsung bisa melihat wajah ayahnya dilayar handphone. Mengadu tentang kesedihan, kesakitan. Atau bercerita tentang betapa indahnya dunia mereka.
Orang bilang, anak perempuan lebih dekat dengan ayahnya. Lebih dimanja, lebih disayang, lebih diperhatikan. Orang bilang, diamnya ayah adalah rasa sayang yang tidak bisa diucapkan. Orang-orang juga bilang, pengorbanan ayah adalah cara dia membuktikan rasa sayangnya terhadap anak perempuannya dan keluarga. Iya, banyak orang yang bilang seperti itu. Dan mungkin aku hanya satu dari mereka yang lain yang tidak percaya akan hal itu. Bahkan untuk mengingatnya kapan terakhir kali aku seperti mereka yang percaya akan hal itu saja aku lupa. Ah sungguh betapa kacaunya ingatanku ini. Hal terbaik yang ada di setiap diri anak perempuan saja aku sudah tidak bisa mengingatnya.
Aku tidak tahu ini rasa sakit dengan nama apa hingga aku tidak bisa meneteskan air kesakitannya lagi. Iya, lagi. Dan mungkin, ini adalah tulisan terbaik aku tentang hal terbaik yang dimiliki setiap anak perempuan, kecuali aku. 

Komentar

Postingan Populer