Pulanglah.
Sayang, pulanglah. Pulanglah
dalam keadaan apapun. Rumah ini merindukanmu, tubuh ini membutuhkanmu. Pulanglah
sayangku. Tidak usah kau fikirkan tentang keputusanmu yang salah karena
meninggalkanku. Aku selalu bahagia akan setiap bahagiamu. Darimu aku belajar
banyak hal. Belajar tentang bagaimana seharusnya aku menjagamu dalam kebebasan
yang selalu aku khawatirkan, karena aku takut akan kehilangan. Dan ternyata,
dekapankupun tidak terlalu kuat untuk menahan kau tetap ada. Menemaniku menjalankan
kisah kita berdua.
Kau tahu? Aku rindu
akan adanya kita. Hari-hari yang penuh cerita. Dengan canda, tawa, dan emosi
air mata yang selalu engkau kisahkan.
Pulanglah sayang. Aku masih
dalam posisi yang sama. Untukmu, untuk dirimu, dan untuk cintamu. Jangan kau
khawatirkan sesuatu yang tidak kau tahu. Pulanglah. Kita teruskan lagi kisah
saling adanya kita. Ceritakan semua padaku tentang kemana kepergianmu selama
ini, menemukan apa saja kau di luar sana. Pulanglah, aku rindu duduk berdua
denganmu di teras kamar kita. Mendengarkan setiap ceritamu yang sangat
berwarna.
Pulanglah sayangku, aku
merindukanmu.
Komentar
Posting Komentar