Hari Wisuda Mereka


Menahan tangis itu sakit. Tertinggal sendiri lebih sakit. Namun akan sangat terasa sakit saat aku merasakan dua hal itu tanpa teman, tanpa ada yang mendengarkan, tanpa ada yang menenangkan.
Hari ini aku memang merasakan sakit itu. Rasa sakit yang teramat sakit selama aku hidup dua puluh tahun. Mengikhlaskan mereka suatu kewajiban. Membuat bahagia mereka suatu keharusan. Tapi rasa takut aku ini adalah sebuah kesengsaraan.
Dan hari ini aku berusaha tegar. Melihat senyum mereka yang seharusnya ada senyumku juga. Air mata ini menetes dengan wajar. Kebahagiaan mereka saat ini kebahagiaanku juga. Hari mereka ini hari tertundaku juga.
Aku tidak pernah menyesali apa yang terjadi kemarin. Aku hanya takut apa yang akan terjadi esok saat aku sendiri. Kesendirian memang membuatku kuat. Namun kesendirianku saat ini? Akupun tidak dapat membayangkan apa yang akan terjadi nanti.
Ini rasa takut terbesar terkuat yang aku punya. Sebelumnya, aku tidak pernah merasakan ini. Kebanggaanku dapat memiliki mereka. Kebahagiaanku dapat dicintai mereka. Keikhlasanku dapat membahagiakan mereka. Ini rasa syukur yang tidak pernah bisa aku dustai. Bersama mereka adalah nikmat yang tak terbatas.
Jakarta, 30 Maret 2017

Komentar

Postingan Populer